Undangundang No 7 Tahun 1996 tentang Pangan juga telah mengamanatkan, bahwa upaya mewujudkan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Kebersamaan ini diformulasikan dengan sangat baik dalam pernyataan berikut, "Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumberdaya pangan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kegiatan bertani, bercocok tanam, memelihara hewan ternak baik di tambak ataupun sungai, menangkap hasil laut, dan pemanfaatan lahan untuk hutan produksi merupakan bagian dari sektor pertanian yang ada di Indonesia. Itu termasuk tentang penanaman tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian yang menjadi bagian dari sekian banyak mata pencaharian masyarakat Indonesia. Bercocok tanam di sawah, di gunung, di lereng, di ladang, di kebun dan bahkan halaman rumah bisa menjadi tempat yang tepat untuk berkegiatan pertanian. Lalu pengembangbiakan hewan ternak baik untuk kebutuhan pangan/konsumsi, untuk dipelihara juga termasuk kedalam sektor pertanian ini. Masyarakat Indonesia yang agraris, terbentang luas dari ujung sabang sampai merauke, hamparan lahan dan laut yang luas dapat memanfaatkan dengan optimal untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Itulah mengapa dahulu sektor pertanian menjadi sektor terbesar yang ada di Indonesia dan menjadi sektor dengan profesi paling banyak karena sumber daya alam yang terbentang luas tersebut. Itulah mengapa Indonesia kaya akan sumber pangan yang dapat dimanfaatkan dan tak jarang Indonesia dapat menjual kembali diluar Indonesia ekspor seperti swasembada yang terjadi di tahun 1984 dan 2019-2021 lalu. Terlepas dari keberhasilan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan dan keberhasilan swasembada tentu kita perlu memperhatikan faktor manusia dan alat dalam sektor ini. Menurut data dikutip dari bappenas profesi dibidang pertanian mengalami penyusutan hingga 37%, dimana di tahun 1976 persentase profesi di bidang pertanian berada di angka 65,8% dan menyusut menjadi 28% pada tahun 2019. Kemudian menurut ekonom indef yang dikutip dalam di tahun 2020 terjadi kenaikan tenaga kerja di sektor pertanian karena dampak pandemi covid 19 yang menggeser tenaga kerja sektor industri dan jasa, namun pada tahun 2021 terjadi penurunan dari 29% menjadi 28% yang bekerja di sektor pertanian ini. Proses regenerasi dan penyerapan tenaga kerja di profesi ini petani, pekerja kebun, nelayan, peternak dll belum memberikan gambaran yang menarik bagi generasi selanjutnya. Karena tidak dipungkiri untuk profesi ini pun lebih banyak diisi oleh generasi yang berusia > 50 tahun sedangkan untuk generasi yang < 50 tahun belum banyak terjun di sektor pertanian ini. Masih adanya underestimate, pendapatan ekonomi yang rendah daripada sektor lain dan belum adanya pemahaman jangka panjang yang menjadi lagi dari sisi tenaga kerja yang belum banyak menarik generasi muda selanjutnya, kendala peralatan untuk Bertani, bercocok tanam, budidaya ternak juga belum mengadopsi teknologi yang canggih menjadi kendala selanjutnya dari sektor ini. Kemudian dari sisi bibit atau anakan yang akan dikembangbiakkan, jika dulu saat teknologi belum canggih Ketika musim panen dan terjadi serangan hama atau adanya perubahan cuaca yang tiba tiba membuat hasil panen/budidaya/tangkapan yang seharusnya optimal menjadi tidak optimal karena hama dan perubahan cuaca tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan varietas bibit atau anakan yang lebih kuat dan tahan terhadap hama serta cuaca sehingga apabila musim panen tiba hasil yang diperoleh lebih banyak dan berkualitas. Itulah mengapa percepatan teknologi untuk sektor ini perlu diupayakan dengan maksimal karena warga Indonesia yang masih menggantungkan kebutuhannya pada sektor dilihat dari kendala-kendala yang terjadi pada sektor pertanian ini, kita tak dapat dikesampingkan prestasi Indonesia saat berhasil melakukan swasembada pangan yang sudah disebutkan sebelumnya. Dan juga menurut data kemendag pada tahun 2021 ekspor Indonesia menjadi sektor yang bertahan selama pandemic covid berlangsung dan menunjukkan peningkatan positif dari tahun tahun sebelumnya, dan berdasarkan data pada tahun 2021 Indonesia berhasil melakukan ekspor secara serentak melalui 17 pintu ekspor yang tersebar di beberapa pelabuhan dan bandara, Indonesia mengirim barang ekspor pertanian ini ke 61 negara. Dari kegiatan ini Indonesia mampu melepas jutaan ton produk pertanian yang diekspor ke negara-negara tersebut dengan nilai ekspor mencapai 200 triliun rupiah lebih pada semester awal 2021. Ini menjadi pencapaian dan prestasi bagi Indonesia mengenai peran ekspor komoditi pertanian yang dapat meningkatkan pemasukan pendapatan negara dan pada akhirnya akan mendongkrak kegiatan ekonomi secara nasional. Melalui kegiatan sektor pertanian ini diharapkan masyarakat yang menggeluti profesi bidang pertanian dengan skala perorangan, kelompok atau perusahaan berbadan hukum diharapkan dapat memanfaatkan salah satu peluang ekspor dengan pemanfaatan teknologi seperti budidaya pembibitan varietas super unggul, penggunaan alat mesin pertanian canggih, pemberdayaan tenaga kerja yang terampil dan juga proses distribusi pertanian yang efisien juga transparan. Oleh sebab itu agar dapat berjalan dengan optimal perlunya regulasi dan kebijakan yang memayungi sektor pertanian ini agar pihak-pihak yang terlibat terutama petani, peternak, dan nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga domestik dan secara nasional. Hal ini menjadi harapan semua orang untuk dapat hidup dengan layak dan sejahtera dari kegiatan ekonomi mereka. Itulah mengapa regulasi dan kebijakan bidang pertanian bagi para petani, peternak dan nelayan tidak bisa dibuat sembarangan tanpa adanya riset dan data yang akurat. Kebijakan yang dibuat tanpa melihat kondisi dilapangan tentu menjadi celah untuk gagalnya kebijakan itu sendiri dan malah merugikan pihak lain. Riset lapangan, sensus, dan pendataan di lapangan ini perlu dilakukan secara berkala dan presisi baik dari apa yang menjadi tujuan riset, bagaimana melakukan riset dan siapa saja yang akan menjadi subjek risetnya. 1 2 Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Radioisotopyang menguntungkan tersebut radiasinya mempunyai kemampuan untuk menembus bahan, pendeteksiannya yang sangat peka, dan radioisotop bersifat selektif, banyak digunakan dalam bidang industri. Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam : Teknik radiografi. Teknik gauging. - Enzim memiliki banyak fungsi. Selain mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, enzim juga dapat digunakan untuk keperluan industri. Ada dua jenis enzim yang bisa digunakan dalam industri, yakni enzim endogen dan endogen merupakan enzim yang didapatkan secara alami dari jaringan hewan, tumbuhan, maupun sel mikroorganisme. Sedangkan enzim eksogen didapatkan dari luar, untuk ditambahkan ke proses produksi suatu industri. Kekurangan sumber enzim tumbuhan dan hewan Dalam proses produksinya, sumber enzim tumbuhan dan hewan memiliki sejumlah kekurangan. Dikutip dari buku Teknologi Enzim 2017 karya R. Susanti dan Fidia Fibriana, berikut penjelasannya Memakan biaya dan waktu yang besar dalam proses ekstraksi Sulitnya pengendalian produksi Proses produksi tergantung musim Kapasitas produksinya rendah dan lambat. Baca juga Struktur Enzim dan Klasifikasinya Berdasarkan alasan di atas, penggunaan enzim yang bersumber dari tumbuhan maupun hewan, dalam perkembangannya mengalami perubahan. Saat ini, sumber enzim dari mikroorganisme lebih banyak digunakan. Penggunaan mikroorganisme sebagai sumber produksi enzim, didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut Mikroorganisme yang tersedia di alam sangat beragam. Hal ini menguntungkan produsen enzim, khususnya dalam pemilihan strain yang tepat pada produksi enzim yang diinginkan. Kultur mikroorganisme relatif mudah dilakukan. Sehingga kontrol produksi dan penggunaan waktunya lebih hemat. Produksi enzim bisa meningkat, karena mikroorganisme bisa direkayasa untuk perbaikan sifat. Enzim yang bersumber dari mikroorganisme bersifat lebih stabil, dibanding enzim dari tumbuhan atau hewan Mudahnya proses pemanenan enzim. Karena enzim dilepaskan langsung ke mediumnya. Proses produksi enzim dari mikroorganisme Untuk menghasilkan enzim dalam skala industri, dibutuhkan proses produksi yang tepat. Alur produksi enzim dari mikroorganisme dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu Pemilihan mikroorganisme yang tepat Salah memilih mikroorganisme akan mengakibatkan kegagalan proses produksi enzim. Oleh karena itu, pemilihan mikroorganisme merupakan proses awal yang sangat rumit. Pemilihannya harus disesuaikan dengan media yang akan digunakan. Karena mikroorganisme dari galur tertentu akan menghasilkan konsentrasi enzim yang tinggi, apabila diletakkan pada media cair. Begitu pula galur yang lain pada media padat. Baca juga Sifat-Sifat Enzim, Fungsi, dan Cara Kerja Selain itu, pemilihan mikroorganisme juga harus sesuai dengan produk enzimnya. Dalam industri pangan, produk enzim yang aman sebaiknya memiliki potensi alergi rendah, partikel bebas kontaminan, dan harus lolos spesifikasi yang berhubungan dengan toksisitas. Mikroorganisme yang dipilih, harus memenuhi kriteria Generally Recognized as Safe GRAS. Artinya mikroorganisme tidak menghasilkan toksikan, bukan mikroorganisme patogen, memiliki materi genetik yang stabil dan tidak mudah mengalami mutasi. Tidak hanya itu, mikroorganisme juga harus stabil terhadap perubahan suhu lingkungan dan dapat hidup pada medium dengan biaya terjangkau. Preparasi media yang akan digunakan Ada dua media yang digunakan dalam proses produksi enzim, yaitu media padat dan media cair. Media padat sering digunakan untuk memproduksi enzim dari sumber kapang atau khamir. Sementara media cair sering digunakan untuk memproduksi enzim dari sumber bakteri. Produksi enzim menggunakan media padat memiliki keunggulan dalam proses pemanenannya, yaitu konsentrasi enzim yang diperoleh sangat media padat juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu mudah terkontaminasi, membutuhkan tempat yang luas, sulitnya pengendalian saat fermentasi, dan yield yang tidak seragam. Baca juga Pengertian, Prinsip Kerja dan Inhibitor Enzim Sementara itu, proses produksi enzim dalam media cair memiliki banyak kelebihan, yaitu Pengendalian proses fermentasi yang sederhana dan hemat tenaga Proses sterilisasinya mudah Cepatnya pertumbuhan mikroorganisme yang tinggi, dengan agitasi dan aerasi yang tepat. Proses enrichment culture Mikroorganisme bisa ditumbuhkan sebagai stater pada proses enrichment culture. Proses ini menggunakan medium khusus yang dilengkapi zat anti-kontaminan, supaya mikroorganisme lain yang tak diinginkan tidak bisa tumbuh pada medium stater. Guna menjaga kemurnian jenis mikroorganisme yang ditumbuhkan, proses ini juga disertai purifikasi, agar dapat menghasilkan enzim sesuai tujuan. Uji aktivitas enzim Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi aktivitas enzim yang diinginkan. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui karakter enzim, seperti suhu optimum, pH optimum, dan stabilitasnya. Penyimpanan kultur mikroorganisme Setelah proses produksi dilakukan, kultur mikroorganisme perlu disimpan selama beberapa waktu agar tumbuh dalam media. Penyimpanannya dapat menggunakan agen kriogenik, seperti 20 persen gliserol pada suhu 4º Celcius, -20º Celcius, dan -196º Celcius. Alternatif lainnya, penyimpanan bisa dilakukan menggunakan proses freeze drying. Baca juga Jenis-Jenis Enzim Pencernaan Pemanenan kultur mikroorganisme Mikroorganisme dipanen untuk kemudian diekstraksi. Proses ekstraksi ini akan menghasilkan enzim sesuai sumber mikroorganisme yang digunakan. Enzim inilah yang kemudian digunakan dalam berbagai industri. Aplikasi enzim dalam industri Penggunaan enzim dalam industri sangat mempermudah proses produksi barang. Mulai dari industri pangan, farmasi, dan detergen, hingga biologi molekuler. Berikut beberapa aplikasi enzim dalam industri Enzim Lipase Biasa digunakan dalam industri detergen, produk susu, makanan dan minuman, daging dan ikan, lemak dan minyak, bahan kimia farmasi, kosmetik, kertas, agrokimia, surfaktan, serta industri bahan bakar. Enzim Protease Dapat digunakan dalam industri pangan, farmasi dan obat-obatan, detergen, biologi molekuler, kosmetik, dan industri kulit. Enzim Pektinase Bisa digunakan dalam industri makanan dan minuman, serta ekstraksi minyak. Enzim Transglutaminase Biasa dimanfaatkan dalam industri makanan. Enzim Glukosa Isomerase Biasa digunakan dalam industri minuman. Baca juga Kofaktor pada Enzim Jenis serta Peran Pentingnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
PemanfaatanIlmu Biologi dalam Bidang Pertanian. Dahulu para petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/ tradisional, yakni hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak terlalu menggembirakan baik mutu maupun jumlahnya.
18Peranan Biologi Dalam Bidang Industri. 3 Juli 2022 oleh redaksi. Biologi dikenal sebagai ilmu yang sangat berperan penting dalam pengembangan industri. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan cabang-cabang ilmu biologi yang masing-masing memiliki kontribusi besar terhadap riset-riset yang dilakukan di dunia industri.
PemanfaatanGlacilaria di Indonesia yaitu sebagai bahan baku agar yang telah mengarah ke industri modern baik di bidang pangan maupun non pangan. Di bidang pangan, pemanfaatan Glaciaria dapat digunakan sebagai sumber serat pangan, penjernih pada berbagai industri minuman, bahan pengental, dan penstabil dairy product .
Padatahun 1864, James Clark Maxwell mengajukan gagasan tentang adanya hubungan timbal balik antara medan listrik dan medan magnet meskipun tanpa adanya penghantar. Kemudian Heinrich Hertz menguji hipotesa Maxwell ini pada tahun 1877. Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya, Hertz berhasil mengukur bahwa radiasi gelombang gelombang elektromagnetik frekuensi radio yang dibangkitkan memiliki Jakarta Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemanfaatan teknologi nuklir untuk sektor pangan.Menurut dia, pemanfaatan teknologi untuk sektor pangan adalah suatu keharusan di tengah tantangan yang ada. Dirinya bercerita saat berkunjung ke Batan, banyak inovasi teknologi di bidang pangan yang sudah dijalankan. Bahkan salah aWT5.
  • q789v08uxt.pages.dev/9
  • q789v08uxt.pages.dev/379
  • q789v08uxt.pages.dev/39
  • q789v08uxt.pages.dev/363
  • q789v08uxt.pages.dev/174
  • q789v08uxt.pages.dev/337
  • q789v08uxt.pages.dev/385
  • q789v08uxt.pages.dev/109
  • q789v08uxt.pages.dev/124
  • bagaimana pemanfaatan kulit dibidang pangan dan dalam bidang industri