rangetegangan 0,9 ≤ 1,0 ≤ 1,05 pu, dimana untuk memenuhi hal tersebut maka. dibutuhkan suatu pengendalian yang baik. f• Persoalan pengendalian tegangan sebenarnya hanya terletak pada sisi. pembangkitan tetapi juga terletak pada seluruh bagian-bagian sistem. tenaga listrik itu sendiri. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, Anda perlu mengenal beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak power dan kelentukan. 1. Latihan Kekuatan Latihan kekuatan strength training pada umumnya dilakukan dengan pemberian beban, baik beban internal tubuh sendiri maupun beban eksternal peralatan itness. Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan saat melakukan program latihan, antara lain sebagai berikut. a. Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk berolahraga. Misalnya kaos dan training. Selain itu pakaian harus elastik, tidak menghambat gerakan, serta dapat menyerap keringat. b. Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos kaki. c. Istirahatlah dalam setiap seri. d. Hindari penggunaan beban yang terlalu berat, terutama pada pemula. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu memerhatikan beberapa hal berikut, antara lain sebagai berikut. a. Lakukan pemanasan yang cukup pada otot-otot yang akan dilatih warming up, sebelum memulai latihan. b. Prinsip latihan peningkatan beban secara sistematis dan terencana overload system. c. Pergunakan beban sesuai kemampuan. d. Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang benar. Repetisi adalah jumlah ulangan angkatan pada saat mengangkat beban, sedangkan set adalah jumlah setiap ulangan. e. Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak yang luas. f. Harus mendapat pengawasan dan bantuan dari instruktur yang berpengalaman. g. Lakukan pendinginan cooling down setelah berlatih. Catatan Strength training adalah penggunaan resistensi kontraksi otot untuk membangun kekuatan, daya tahan anaerobik, serta ukuran otot rangka. Sumber , 10 Februari 2009 Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukan latihan beban, antara lain sebagai berikut. a. Sistem set set system. Sistem latihan ini dilakukan dengan menggunakan 8 s/d 12 repetisi sebanyak 3 set. b. Sistem superset superset system, pelaksanaannya dilakukan dengan cara setiap bentuk latihan disusul dengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan biceps, kemudian latihan triceps otot lengan. c. Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah. 2. Latihan Kecepatan Latihan kecepatan speed training diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melatih komponen kecepatan, antara lain sebagai berikut. a. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot- otot masih kuat. b. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal. c. Jarak antara 30–80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara umum. d. Jumlah pengulangan antara 10–16 kali dan terdiri atas 3–4 seri. e. Untuk kecepatan daya ledak explosive speed dapat dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal. f. Waktu istirahat antara pengulangan repetition 1–3 menit, waktu istirahat antarseri sampai 6 menit. Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan berbagai rangsangan-rangsangan luar, seperti tepukan tangan, bunyi peluit, atau suara sebagai aba-aba untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain. 3. Latihan Daya Tahan Latihan daya tahan endurance training merupakan latihan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Daya tahan otot muscular endurance dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkan satu otot pada tubuh. Caranya dengan melakukan suatu gerakan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama. Untuk melatih daya tahan otot biceps, latihan yang dilakukan adalah dengan mengangkat beban dumble ringan. Dilakukan sebanyak lebih dari 20 ulangan dengan beban kira- kira 10–15 kg. Gambar Contoh latihan beban untuk melatih kekuatan otot biceps Sumber 5 Juni 2009 Catatan “Cara paling efektif untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar banyak kalori adalah dengan latihan aerobik dan latihan kekuatan Strength training” ungkap Megan A. McCrory, peneliti dari School of Nutrition and Exercise Science di Universitas Bastry. Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru general endurance biasanya dengan melakukan latihan yang bersifat aerobik, yaitu latihan yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat dilakukan, diantaranya lari lintas alam cross country, fartlek speed play, circuit training, dan interval training. a. Lari Lintas Alam Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman, atau hutan. Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari jarak jauh marathon. Jarak tempuh dan waktu berlari harus dapat terukur dengan baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan beban atau kualitas latihan. b. Fartlek Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan salah satu bentuk latihan untuk peningkatan daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat, cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat. c. Circuit Training Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan dari circuit training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen isik secara bertahap dan berkesinambungan. Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan beban. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam circuit training adalah sebagai berikut. 1 jarak yang ditempuh 2 bobot atau beban latihan 3 variasi berat dan ringan antar pos 4 keterlibatan otot otot besar, otot kecil, otot badan atas, otot badan bawah 5 waktu melakukan gerakan atau latihan 6 komponen isik yang dilatih misalnya kecepatan atau kelincahan Berikut bentuk latihan circuit training dengan tujuan pos. 1 Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali skipping selama 40 detik. 2 Pos 2 lari bolak-balik suttle run dengan jarak 5 meter sebanyak 8 kali. 3 Pos 3 push up sebanyak 20 kali. 4 Pos 4 sit up sebanyak 30 kali. 5 Pos 5 back up sebanyak 30 kali. 6 Pos 6 squat jump sebanyak 30 kali. 7 Pos 7 squat thrust sebanyak 30 kali. d. Interval Training Interval training adalah bentuk latihan dengan memerlukan faktor-faktor berikut. 1 Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200, 400, atau 800 meter bergantung kemampuan siswa. 2 Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak 5 kali. 3 Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari detik/ menit. 4 Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan, jogging, senam ringan, dan mengatur napas. 4. Latihan Kelentukan Latihan kelentukan lexibility training dapat dikembang- kan menjadi dua bentuk latihan, yaitu peregangan dinamis dan peregangan statis. a. Peregangan Dinamis Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan anggota tubuh secara berirama atau dengan gerakan memantul- mantulkannya bouncing. Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut. 1 Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merenggut pinggang. SumberDokumentasi Penerbit Gambar Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus 2 Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang. SumberDokumentasi Penerbit 3 Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada. Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi mungkin ke atas. SumberDokumentasi Penerbit 4 Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai. Lemparkan kaki lurus ke belakang secara bergantian kiri dan kanan. SumberDokumentasi Penerbit 5 Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping. Bungkukkan badan sambil tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula. SumberDokumentasi Penerbit Gambar Duduk dengan sikap “lari gawang” Gambar Berbaring telungkup Gambar Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai Gambar Latihan meregangkan otot paha, pinggang, dan lutut berdiri kangkang b. Peregangan Statis Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak static untuk beberapa saat. Contoh peregangan statis adalah sebagai berikut. 1 Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan menyentuh lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak static selama 20–30 detik. SumberDokumentasi Penerbit 2 Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak tangan bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik. SumberDokumentasi Penerbit Gambar Berdiri dengan kedua kaki rapat dan membungkukkan badan hingga jari tangan menyentuh lantai. Gambar Berdiri dengan kaki kangkang lebar dan membungkukkan badan hingga kedua tangan bertumpu di lantai. Gambar Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Gambar Duduk dengan satu kaki lurus ke depan. Gambar Menarik kedua lutut dengan kedua tangan menyentuh dada. 3 Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit ke arah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik. SumberDokumentasi Penerbit 4 Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus. SumberDokumentasi Penerbit 5 Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah/menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik. Apakah yang Anda rasakan setelah mengikuti pelajaran pada bab ini? Jika Anda mengikuti pelajaran ini dengan bersungguh- sungguh, tentu banyak manfaat yang diperoleh. Misalnya, Anda dapat membuat program latihan kebugaran jasmani sesuai kebutuhan. Dengan demikian, kemampuan dan wawasan Anda pun semakin bertambah, bukan? Siapa tahu, suatu saat nanti Anda akan menjadi konsultan kesehatan yang terkenal di seluruh pelosok Nusantara dan dunia. Kaji Diri • Kebugaran jasmani adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang cukup berat dan cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. • Faktor penyebab terjadinya cedera saat berlatih adalah kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot, dan kelincahan. • Program latihan kebugaran jasmani perlu direncanakan secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, berulang- ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya, kian meningkatkan kebugaran jasmani. Rangkuman 1. Praktikkan bentuk latihan peregangan dinamis yang lain. 2. Praktikkan bentuk latihan peregangan statis yang lain. Kegiatan Carilah informasi mengenai bentuk latihan kebugaran jasmani yang lain dan tidak dibahas dalam bab ini, seperti keseimbangan dan ketepatan. 1. Faktor yang menyebabkan terjadinya ke- celakaan, seperti cedera pada saat latihan adalah .... a. kurangnya daya tahan b. kurangnya tenaga c. kurang percaya diri d. kurang cerdas e. kurang pintar 2. Sistem latihan di mana beban selalu me- ningkat disebut .... a. set system b. overload system c. super set d. split routines e. pyramide system 3. Frekuensi latihan untuk meningkatkan ke- bugaran jasmani, minimal dilakukan …. a. 1–3 minggu b. 1–2 minggu c. 6–8 minggu d. 1 tahun e. 2 tahun 4. Berikut merupakan komponen kondisi isik yang harus dipelihara dan ditingkatkan da- lam program latihan, kecuali ... a. general endurance b. stamina c. strength d. weakness e. agility 5. Kombinasi komponen kekuatan dan kece- patan disebut .... a. speed b. agility c. strength d. lexibility e. power 6. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan latihan beban, antara lain seba- gai berikut, kecuali .... a. sebelum melakukan latihan beban di- anjurkan untuk melakukan pemanasan yang cukup pada otot-otot yang akan dilatih warming up b. prinsip latihan peningkatan beban se- cara sistematis dan terencana over- load system c. pergunakan beban sesuai kemampuan tidak berlebihan d. lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang benar e. peningkatan beban secara mendadak dan berlebihan 7. Setiap akhir latihan sebaiknya dilakukan cooling down. Cooling down artinya .... a. pemanasan b. peregangan statis c. peregangan dinamis d. pendinginan e. kekuatan 8. Sistem latihan yang hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah pada latihan beban disebut.... a. triceps system b. split routines c. superset system d. set system e. power system 9. Beberapa hal yang perlu diperhatikan da- lam latihan, kecuali .... a. latihan kecepatan dilakukan pada akhir dari suatu unit latihan, pada saat otot- otot telah lelah b. intensitas latihan berada pada tingkat sub-maksimal atau maksimal. intensi- tas tinggi ini memerlukan konsentrasi penuh dan kemauan tinggi Soal Evaluasi Bab 3 Kerjakan pada buku tugas Anda. Aspek yang Dinilai Skor Kualitas Gerak 1 2 3 4 1. Lakukan latihan kekuatan push up 2. Lakukan latihan kecepatan sprint 30 m 3. Lakukan latihan daya tahan lari 1000 m 4. Lakukan latihan kelentukan lentuk tegak Jumlah Jumlah Skor Maksimal = 28 Penilaian Nilai = Jumlah skor yang diperoleh × 50 Jumlah skor maksimal Tes Keterampilan Melatih Kebugaran Jasmani Tujuan Mengetahui derajat kebugaran jasmani siswa. Peralatan 1. Lantai rata 2. Matras Evaluasi Praktik c. jarak antara 30–80 meter dianggap ja- rak yang baik untuk pembinaan kece- patan secara umum d. jumlah pengulangan antara 10–16 kali dan terdiri dari 3–4 seri e. untuk kecepatan daya ledak explosive speed dapat dilakukan dengan pe- nambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal 10. Kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan disebut .... a. kelentukan b. kekuatan c. daya pikir d. daya tahan e. daya dobrak B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. 1. Mengapa derajat kebugaran seseorang dapat memengaruhi kualitas kinerja sehari-hari? 2. Tuliskan faktor-faktor yang memicu terjadinya cedera saat melakukan latihan. 3. Jelaskan tiga jenis sistem latihan beban. 4. Tuliskan beberapa bentuk latihan daya tahan otot. 5. Jelaskan dua bentuk latihan kelentukan. Senam Lantai dan Ketangkasan Pernahkan Anda melihat penampilan senam ketangkasan pada kejuaraan-kejuaraan nasional atau internasional? Apakah Anda merasa kagum dengan bakat yang dimiliki mereka? Semua orang pasti kagum melihat keterampilan mereka dalam menampilkan berbagai gerakan yang menurut kita gerakan tersebut sangat membahayakan. Namun mereka menikmatinya, karena telah menguasai teknik dan taktik gerakan. Apakah Anda mau mencobanya? Pada bab ini, Anda akan mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi rangkaian senam lantai dan senam ketangkasan. Gerakan senam ini disertai nilai percaya diri, kerja sama, tanggung jawab, dan menghargai teman. Beberapa gerak senam ketangkasan, antara lain gerak salto ke depan, salto ke belakang, dan loncat kangkang. Lakukan latihan dengan bimbingan guru. Bab 4 ContohLatihan Kekuatan Otot Kaki menggunakan Circuit Training. Pos 1 melakukan Squat (berkenaan dengan otot betis) bisa dengan menambah beban di bahu ataupun tidak. Pos 2 melakukan Skipping. Pos 3 melakukan Leg Press Machine ( otot bagian paha dan otot kaki lainnya) Pos 4 melakukan Sprint. Pos 5 Box Jump. Bagipenyedia tenaga listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi. mungkin, karena faktor beban yang makin tinggi berarti makin rata beban. sistem sehingga tingkat pemanfaatan alat-alat yang ada dalam sistem. dapat diusahakan setinggi mungkin. Dalam praktik, faktor beban tahunan. sistem berkisar antara. 60-80%. 2. Faktor Kapasitas Pemberianlatihan dilakukan selama 75 menit setiap kelas, dimana kelas dilakukan 1 kali seminggu selama 8 minggu sehingga total latihan yoga selama 8 minggu adalah 26 jam. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat penurunan yang signifikan pemberian yoga terhadap gangguan tidur respondem namun tidak signifikan terhadap kenyenyakan
aktivitaslatihan, karena dengan adanya peningkatan beban latihan yang diberikan secara bertahap maka dengan seringnya latihan akan dapat meningkatkan kemampuan dari seorang atlet. Berikut merupakan gambar berupa desain latihan beban lebih yang disarankan oleh pelatih dalam menerapkan materi latihan. Gambar 2.1.
Bebanlatihan selalu bertambah secara terencana dan teratur sehingga kemampuan otot-otot juga akan semakin meningkat. 3. Specifikasi Latihan: Latihan akan berpengaruh secara specifik terhadap tubuh kita terutama berpengaruh terhadap kelompok otot tertentu, ruang gerak persendian, dan sistem energi.
SISTEM LAT.BEBAN berdasar variasi Sistem banyak set dikenal juga dengan istilah m ultiple-set atau set-block. Multiple-set adalah sistem latihan beban yang pada dasarnya akan mengombinasikan jumlah set dan repetisi yang berbeda. Jumlah set bisa menggunakan 3-6 set dengan repetisi 612 kali per set Suharjana FIKUNY Sistem latihan beban BERDASAR
LDla.
  • q789v08uxt.pages.dev/224
  • q789v08uxt.pages.dev/355
  • q789v08uxt.pages.dev/28
  • q789v08uxt.pages.dev/110
  • q789v08uxt.pages.dev/110
  • q789v08uxt.pages.dev/251
  • q789v08uxt.pages.dev/385
  • q789v08uxt.pages.dev/227
  • q789v08uxt.pages.dev/237
  • sistem latihan dimana beban selalu meningkat disebut